menjelang malam di Candidasa
yang terdengar hanya suara-suara menjauh
seperti kisah air di tepi laguna
yang menghilang dibawa matahari senja
dibawanya segala mimpi hari ini
karena itu aku berhenti memuja
namun sebelum terlepas akan kugumuli ia
untuk memahami kehampaannya
yang berguru pada bukit alang-alang
yang bertaburan di tanah merah pedusunan
semerah darah pohon kepercayaan
setua irama selonding
dan bila kau dengar desis dari laut malam
itulah suara-suara silam yang berkeliaran di dalam jiwa
yang memanggil dan hendak membawamu kembali
ke tempat paling rahasia dari pantai ini
Klik disini untuk melihat puisi menarik lainnya.
0 Response to "Puisi Malam Candidasa"
Post a Comment